Pages

Senin, 28 Oktober 2013

BAB 3 ANALISA PEMBANDINGAN LAPORAN KEUANGAN

Nama              : Akhmad Zairozi
Nim                 : 2011120007
Jurusan          : Manajemen
BAB 3
ANALISA PEMBANDINGAN
LAPORAN KEUANGAN
Tujuan analisa
Laporan Keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang sangat berperan dalam membantu para pemakai baik itu investor dan para pelaku pasar modal lainnya dalam menilai kinerja perusahaan. Salah satu alat analisis atas laporan keungan adalah dengan menggunakan analisis Common Size Financial Statement (bentuk persentase per komponen).
Analisis ini tidak terbatas pada rumus melainkan menghitung dari perbandingan persentase data. Walaupun masih jarang digunakan namun teknik analisis ini dapat memberikan gambaran yang lebih dalam atau detail bagi publik tentang kinerja keuangan suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik analisis bentuk common size dalam membandingkan kemampuan atau kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing perusahaan.
Oleh karena itu penulis memilih judul â Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaanâ . Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan selama kurun waktu empat (4) tahun dari tahun 2004 hingga tahun 2007.
Laporan keuangan tersebut adalah milik perusahaan-perusahaan industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat empat perusahaan industri rokok yang terdaftar di BEI, yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT British American Tobacco Indonesia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. Metode analisis yang digunakan adalah common size dimana nilai dalam laporan keuangan disederhanakan ke dalam persen dari total keseluruhan sehingga mudah dianalisis.
Metode dan Teknik Analis
Analisa laporan keuangan terdiri dari penelelahan atau mempelajari dari pada hubungan dan tendensi atau kecendrungan untuk menentukan posisi leuangan dan hasil operasi serta perkaimbangan perusahaan yang bersangkutan.
Teknik analisa yang biasa yng di gunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1.      Analisa perbandingan laporan keungan, adlah metode teknik analisa dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk dua priode atau lebih, dengan menunjukkan:
a.       Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b.      Kenaikan atau penuruna dalam jumlah rupiah.
c.       Kenaikan atau penurunan dalam prosentase.
d.      Perbandingan yang di nyatakan dengan ratio.
e.       Prosentasi dari total.
Rentabilitas ekonomi merupakan perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset  perusahaan untuk menghasilkan pendapatan.
f.        
g.      Rumus:
h.       
i.        =    Laba Bersih Sebelum Pajak
j.                        Total Aktiva
k.       
l.        Tahun 2009             Rp22.447.021       =  0.229486415 / 0.23
m.                                    Rp97.814.160
n.       
o.      Tahun 2010             Rp21.416.351       = 0.214682081 / 0.21
p.                                     Rp99.758.447   
q.       
r.        Rendahnya rentabilitas tergantung pada :
s.        
t.        Operating Profit Margin
u.      Menggambarkan apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari penjualan yang dilakukan.
v.       
w.    Rumus :     
x.       
y.      Laba bersih sebelum pajak
z.                  Penjualan
aa.    
bb.  Tahun 2009         Rp22.447.021      =  0.331676185 / 0.33   = 33%
cc.                              Rp67.677.518
dd.  
ee.   Tahun 2010          Rp21.416.351     =  0.312058962 / 0.31   = 31%
ff.                                Rp68.629.181  \
gg.  Asset Turnover
hh.  Rasio yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan tersebut.

Rumus :
ii.        Penjualan         
jj.      Total Aktiva
kk.   
ll.      Tahun 2009                 Rp67.677.518   =  0,6918989847686674 / 0.70   = 7%
mm.                                                         Rp97.814.160 
nn.                                                           
oo.   
pp.  Tahun 2010                 Rp68.629.181   =  0,6879535825171777 / 0.69  = 69%
qq.                                     Rp99.758.447   
rr.                                                             
Analisis
Pada tahun 2009 ratio coverage PT Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp2.095.978.
Pada tahun 2010 ratio coverage PT Telkom mengalami kenaikan dari 1070%  pada tahun 2009 menjadi 1111% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan pajak sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035
Analisa perbandingan laporan keuangan
Menunjukan besarnya kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
  Aktiva Lancar  
 Hutang Lancar

Tahun 2009            Rp16.186.024    X 100%    = 0.601864751
                             Rp26.893.125
                                                                       = 60.18% / 60.2%

Tahun 2010            Rp18.730.627    X 100%    = 0.914898662
                             Rp20.472.898
                                                                       = 91%

Analisis
Pada tahun 2009, current ratio PT Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602
Pada tahun 2010, current ratio perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp18.730.627 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91
Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Aktiva Lancar - Persediaan      X 100%
       Hutang Lancar

Tahun 2009           Rp16.186.024 - Rp128.025       X 100%      = Rp16.057.999   X 100%
                                     Rp26.893.125                                       Rp26.893.125
                                                                                              = 0.597104241
                                                                                              = 59.7% / 60%

Tahun 2010           Rp18.730.627 - Rp90.140         X 100%      = Rp18.640.487   X 100%
                                     Rp20.472.898                                        Rp20.472.898
                                                                                              = 0.910495768
                                                                                              = 91%

Analisis
Pada tahun 2009, quick ratio Pt Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp16.057.999 dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.
Pada tahun 2010, quick ratio mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin quick asset sebesar Rp0.9.



0 komentar:

Posting Komentar