Nama : Akhmad Zairozi
Nim : 2011120007
Jurusan : Manajemen
BAB 3
ANALISA PEMBANDINGAN
LAPORAN KEUANGAN
Tujuan analisa
Laporan Keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data
keuangan yang sangat berperan dalam membantu para pemakai baik itu investor dan
para pelaku pasar modal lainnya dalam menilai kinerja perusahaan. Salah satu
alat analisis atas laporan keungan adalah dengan menggunakan analisis Common
Size Financial Statement (bentuk persentase per komponen).
Analisis
ini tidak terbatas pada rumus melainkan menghitung dari perbandingan persentase
data. Walaupun masih jarang digunakan namun teknik analisis ini dapat memberikan
gambaran yang lebih dalam atau detail bagi publik tentang kinerja keuangan
suatu perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
penggunaan teknik analisis bentuk common size dalam membandingkan kemampuan
atau kinerja suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dari tahun
ke tahun agar dapat diketahui kelebihan dan kekurangan pada masing-masing
perusahaan.
Oleh
karena itu penulis memilih judul â Analisis Perbandingan Laporan Keuangan Untuk
Menilai Kinerja Perusahaanâ . Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data
sekunder berupa laporan keuangan tahunan selama kurun waktu empat (4) tahun
dari tahun 2004 hingga tahun 2007.
Laporan
keuangan tersebut adalah milik perusahaan-perusahaan industri rokok yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Terdapat empat perusahaan industri
rokok yang terdaftar di BEI, yaitu PT Bentoel Internasional Investama Tbk, PT
British American Tobacco Indonesia Tbk, PT Gudang Garam Tbk, dan PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. Metode analisis yang digunakan adalah common size dimana
nilai dalam laporan keuangan disederhanakan ke dalam persen dari total
keseluruhan sehingga mudah dianalisis.
Metode dan Teknik Analis
Analisa
laporan keuangan terdiri dari penelelahan atau mempelajari dari pada hubungan
dan tendensi atau kecendrungan untuk menentukan posisi leuangan dan hasil
operasi serta perkaimbangan perusahaan yang bersangkutan.
Teknik analisa yang biasa yng di
gunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Analisa perbandingan laporan
keungan, adlah metode teknik analisa dengan cara membandingkan laporan keuangan
untuk dua priode atau lebih, dengan menunjukkan:
a. Data
absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah.
b. Kenaikan
atau penuruna dalam jumlah rupiah.
c. Kenaikan
atau penurunan dalam prosentase.
d. Perbandingan
yang di nyatakan dengan ratio.
e. Prosentasi
dari total.
Rentabilitas ekonomi merupakan
perbandingan laba sebelum pajak terhadap total aset. Dapat diartikan bahwa
ratio rentabilitas mengidentikasikan seberapa besar kemampuan aset perusahaan
untuk menghasilkan pendapatan.
f.
g. Rumus:
h.
i.
= Laba
Bersih Sebelum Pajak
j.
Total Aktiva
k.
l.
Tahun
2009 Rp22.447.021 =
0.229486415 / 0.23
m.
Rp97.814.160
n.
o. Tahun
2010 Rp21.416.351
= 0.214682081 / 0.21
p. Rp99.758.447
q.
r.
Rendahnya rentabilitas
tergantung pada :
s.
t.
Operating Profit Margin
u. Menggambarkan
apa yang biasanya disebut pure profit yang diterima atas setiap Rp dari
penjualan yang dilakukan.
v.
w. Rumus
:
x.
y. Laba
bersih sebelum pajak
z. Penjualan
aa.
bb. Tahun
2009 Rp22.447.021
= 0.331676185 / 0.33 = 33%
cc. Rp67.677.518
dd.
ee. Tahun
2010 Rp21.416.351
= 0.312058962 / 0.31 = 31%
ff. Rp68.629.181 \
gg. Asset
Turnover
hh. Rasio
yang biasanya digunakan untuk mengukur aset perusahaan untuk memperoleh
pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan
perusahaan tersebut.
Rumus :
ii.
Penjualan
jj. Total
Aktiva
kk.
ll. Tahun
2009
Rp67.677.518 = 0,6918989847686674 /
0.70 = 7%
mm.
Rp97.814.160
nn.
oo.
pp. Tahun
2010 Rp68.629.181
= 0,6879535825171777 / 0.69 = 69%
qq. Rp99.758.447
rr.
Analisis
Pada tahun 2009 ratio coverage PT
Telkom Tbk yakni sebesar 1070% yang diperoleh dari perbandingan laba bersih sebelum
bunga dan pajak sebesar Rp22.447.021 dengan beban bunga sebesar Rp2.095.978.
Pada tahun 2010 ratio coverage PT
Telkom mengalami kenaikan dari 1070% pada tahun 2009 menjadi 1111% pada
tahun 2010 yang diperoleh dari perbandingan dari laba bersih sebelum bunga dan
pajak sebesar Rp21.416.351 dengan beban bunga sebesar Rp1.928.035
Analisa
perbandingan laporan keuangan
Menunjukan besarnya kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek pada saat jatuh tempo.
Aktiva Lancar
Hutang
Lancar
Tahun
2009 Rp16.186.024
X 100% = 0.601864751
Rp26.893.125
= 60.18% / 60.2%
Tahun
2010
Rp18.730.627 X
100% = 0.914898662
Rp20.472.898
= 91%
Analisis
Pada tahun 2009, current ratio PT
Telkom Tbk 60.2% yang diperoleh dengan perbandingan akyiva lancar sebesar
Rp16.186.024 dengan hutang lancar sebesar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap
Rp 1,- , hutang lancar tidak dapat dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.602
Pada tahun 2010, current ratio
perusahaan mengalami kenaikan dari 60.2% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun
2010 yang diperoleh dari perbandingan aktiva lancar sebesar Rp18.730.627 dengan
hutang lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1 , hutang lancar belom dapat
dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0.91
Digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya atas aktiva paling liquid.
Aktiva
Lancar - Persediaan
X 100%
Hutang Lancar
Tahun
2009 Rp16.186.024 - Rp128.025
X 100% = Rp16.057.999
X 100%
Rp26.893.125
Rp26.893.125
= 0.597104241
= 59.7% / 60%
Tahun
2010 Rp18.730.627 - Rp90.140
X 100% = Rp18.640.487
X 100%
Rp20.472.898
Rp20.472.898
= 0.910495768
= 91%
Analisis
Pada tahun 2009, quick ratio Pt
Telkom Tbk 60% yang diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp16.057.999
dengan hutang lancar Rp26.893.125. Hal ini berarti setiap Rp1, hutang lancar
belom bisa dijamin oleh quick asset sebesar Rp0.6.
Pada tahun 2010, quick ratio
mengalami kenaikan dari 60% pada tahun 2009 menjadi 91% pada tahun 2010 yang
diperoleh dengan perbandingan quick asset sebesar Rp18.640.487 dengan hutang
lancar Rp20.472.898. Ini berarti setiap Rp1, hutang lancar belom bisa dijamin
quick asset sebesar Rp0.9.
0 komentar:
Posting Komentar