Pages

Rabu, 02 Oktober 2013

BAB 1



BAB 1

A.     Arti pentingnya laporan keuangan
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat di gunakan sebagai alat untuk berkomonikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Pihak-pihak yang berkepentingan  terhadap posisi keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan  adalah para pemelik perusahaan, manager perusahaan yang bersangkutan, para kreditur, bankesr, para inpestor dan pemerintah dan di mana perusahaan tersebut berdomisili, buruh serta pihak-piha laennya lagi.
Pemilik perusahaa, sangat berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaannya terutama untuk perusahaan-perusahaan yang pemimpinannya di serahkan kepada orang laen seperti serseoan, karena dalam laporan tersebut dalam perusahaan akan dapat menilai sukses tidaknya manager dalam memimpin perusahaanya dan kesuksesan dalanm manager biasanya di nilai/diukur dengan laba di proleh perusahaan
Manager atau pimpinan perusahaan, dengan mengatahui posisi keuangan perusahaan priode yang baru lalu dapat menyusun rencanayang lebih baik, memperbaiki sistem pengawasannya dan menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaanya yang lbih tepat. Di samping itu laporan keuangan akan dapat digunakan oleh manajement unyuk:
a.       Mengukur tingkat biaya dari berbagai tingkatan perusahaan.
b.      Untuk menentukan/mengukur efiseinsi tiap-tiap bagian.
c.       Untuk menilai dan mengukur hasil kerja tiap-tiap individu yang di serahi wewenang dan tanggung jawab.
d.      Untuk menentukan perlu tidaknya di gunakan kebijaksanaan atau perusidur yang baru untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Para kreditur dan bankers sebelum mengambil keputusan untuk membeeri atau menolak permintaan kredit dari suatu perusahaa, perlu mengetahui terlebih dahulu posisi  keuangan dari perusahaan yang bersangkutan.
Pemerintah di mana perusahaan tersebut berdomisili, sangat berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan tersebut, di samping itu menetukan besarnya pajak yang akan di tanggung oleh perusahaan juga sangat di perlukan oleh biro pusat statistik, dinas perindustrian, perdagangan dan tenaga kerja untuk dasar perencanaan  pemerintah.
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan rugi  laba serta laporan perubahan modal  dimana neraca menunjukkan/mengambarkan jumlah aktiva hutang dan modal suatu perusahaan pada tanggal tertentu, maka laporan di samping laporan keuangan (Finansiil) termasuk di atas sebaliknya di tambah keterangan-keterangan tentang:
Sifat laporan keuangan :
a.       Fakta yang telah di catat (recorded fact).
b.      Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate).
c.       Pendapat pribadi (personal judgment).
Factor-faktof yang telah di catat  berarti bahwa laporan keuangan di buat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia  di dalam perusahaan maopun dalam disimpan di Bank, jumlah piutang persediaan barang dagangan, hutang mupun aktiva tetap dimiliki perusahaan.

B.     Keterbatasan  laporan keuangan

1.      Laporan keuangan yang dibuat secara periodic pada dasarnya merupakan interim repoet dan bukan merupakan laporan yang final. Karena semua jumlah-jumlah atau hal-hal yang dilaporkan dalam laporan keuangan tidak menunjukkan nilai likwidasi atau realisasi.
2.      Laporan keuangan menunjukkan angka dalam bentuk rupiah yang kelihatannya terlihat pasti dan tepat, akan tetapi sebenarnya dasar penyusunan  dengan standard nilai yang mungkin berbeda atau berubah-rubah laporan keuangan dibuat berdasarkan konsep goin concern atau anggapan bahwa perusahaan aka berjalan terus sehingga aktiva tetap dinilai berdasarkan nilai-nilai historis atau harga perolehaannya dan pengurangannya dilakukan terhadap aktiva tetap tersebut sebesar akumulasi depresinya. Karena itu angka yang tercantum dalam lapora keuangan hanya merupakan nilai buku (book value) yang belum tentu sama dengan harga pasare sekarang maupun nilai gantinya.
3.      Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau niali rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu,di mana daya beli uang tersebut semakin menurun,dibandingkandengan tahun sebelumnya, sehinga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam bentuk rupiah belum entu menunjukkan uit yang dijual semaki besar, mungkin kenaikan itu disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti tingkat harga-harga.
4.      Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai factor yang dapat mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan karena factor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan satuan uang (dikwantifisir).
Penganalisaan atau penilaian terhadap posisi keuangan suatu perusahan dapat dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak yang ada dalam perusahaan (internal analisis) dan pihak luar perusahaan yang tidak berwenang melihat data-data secara terperinci.

0 komentar:

Posting Komentar